nkarla Nursery milik Iin Hasim adalah perintis kebun bunga sub tropis di
Tetapi kebunnya seluas sekitar 8 hektar itu praktis hanya beroperasi sekitar seperempatnya. Untunglah di lokasi kebun itu ada 3 bangunan asri dengan kapasitas akomodasi untuk sekitar 50 orang. Bagi keluarga yang tinggal di Metropolitan
Tertolonglah cash flow kebun dari industri wisata agro. Baik dari akomodasi, tetapi yang lebih menarik lagi dari menu yang per orangnya per hari ditetapkan Rp 60.000,-
Industri wisata agro memang bisa menjadi "the side income" yang cukup menarik bagi kegiatan agribisnis
Tea walk mula-mula dipopulerkan oleh majalah Mutiara yang diterbitkan oleh kelompok Sinar Harapan. Kegiatan tea walk ini kemudian berkembang di hampir semua kebun teh di Jawa. Baik milik swasta maupun PTPN. Sebelumnya, Gunung Mas memang telah menerima kunjungan-kunjungan insidental dari travel biro yang membawa turis asing. Biasanya bus-bus wisata ber AC kapasitas 40 orang ini akan berangkat pagi dari Jakarta, mampir di Gunung Mas lalu makan siang di Puncak Pas untuk melanjutkan perjalanan wisatanya ke Bandung.
Namun sebenarnya, jejak rintisan industri wisata agro di
Komoditas yang mereka tanam karet, kopi, cengkeh, kayu manis, pisang dan lengkeng. Kebun ini dibuka tahun 1920an oleh swasta Italia. Kemudian dibeli oleh swasta Belanda. Baru pada tahun 50an diambil oleh swasta
Dari sinilah timbul gagasan dari Ny. Irma Soehoed untuk secara formal membuka kebunnya sebagai obyek wisata agro. Pada kurun waktu yang bersamaan, di Kalibaru, Kab. Banyuwangi, Moestadjab mengembangkan pula obyek wisata agro kebun Margo Utomo. Dua kebun inilah yang bisa disebut sebagai perintis wisata agro di
Kaliklatak maupun Margo Utomo merupakan kebun berskala kecil dengan elevasi ketinggian masih di bawah 1.000 m. dpl. Berbeda dengan kebun kopi arabika milik PTPN XII di pegunungan Ijen. Kebun Sempol maupun Kalisat di kawasan ini luasnya sampai ribuan hektar dan terletak pada ketinggian di atas 1.000 m. dpl. Bahkan pada beberapa tempat ketinggiannya mencapai 1.700 m. dpl. Salah satu kebun ini sebelum dinasionalisasi, milik swasta Perancis. Hingga bangunan rumah tinggal Administraturnya yang 100% terbuat dari bahan kayu dan bambu menggunakan arsitektur Perancis.
Selain itu ada pula rumah peristirahatan bergaya belanda lengkap dengan perapian dan cerobong asapnya. Kawasan ini sebenarnya jauh lebih memiliki daya tarik dibanding Margo Utomo maupun Kaliklatak. Karena ada obyek wisata alam berupa air terjun dan kawah Ijen dengan tambang belerangnya. Namun sarana/prasarananya masih belum mendukung. Selain itu pengelolaannya juga masih kalah jauh dibanding dengan Margo Utomo dan Kaliklatak. Rupanya PTPN XII lebih berkonsentrasi mengembangkan wisata agronya di Wonosari, Lawang. Sebab lokasinya relatif mudah dijangkau dari
Pertengahan tahun 90an, Departemen Pertanian membentuk Komisi Wisata Agro yang kedudukannya langsung di bawah Sekjen. Komisi ini bersama dengan Departemen Pariwisata dan Pemda, kemudian mebentuk Panitia Kerja Tetap Wisata Agro (Panjatap Wisata Agro). Beberapa kali Panjatap menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dengan kunjungan lapangannya.
Tercatat antara lain di Malang, Menado dan
Terbentuknya asosiasi ini bertepatan dengan terjadinya krisis politik dan ekonomi di
Namun ada hal yang aneh dengan hotel yang mengembangkan wisata agro. Di Batu,
Kemungkinan lain, ketika terjadi krisis ekonomi, hanya sektor pertambangan dan agro yang mampu tumbuh dengan angka plus. Masyarakat yang awam dengan agro tentu ingin tahu, seperti apakah yang disebut agro itu? Alternatif yang paling mudah untuk menengok sektor agro adalah dengan berkunjung ke hotel yang bercitra agro.
Industri wisata agro tentu tidak hanya sekadar ditandai dengan dibukanya obyek-obyek agro kepada para wisatawan. Sama halnya dengan wisata alam (Eco Tourism), peran biro perjalanan dengan jaringannya sangat menentukan hidup matinya sebuah obyek wisata. Gunung Mas misalnya, sangat terbantu oleh kontak personnya dengan biro perjalanan dari Eropa.
Lahirnya tea walk bahkan tidak terlepas dari peran media
Selain itu, BST juga aktif membawa para pengusaha/petani kita untuk studi banding bahkan "magang" ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Australia dan Eropa. Jejak dari kegiatan BST ini bisa tampak di beberapa daerah dengan terbangunnya titik-titik kegiatan agro yang memiliki akses langsung ke para petani dan asosiasi di negara-negara yang pernah mereka kunjungi.
Di awal tahun 90an, ketika rombongan Indonesia datang ke Thailand dan Taiwan, biro perjalanan, petani dan pejabat Departemen Pertanian di negara tersebut terkaget-kaget. Sebab meskipun
Hingga mereka terheran-heran ketika ada wisatawan dari
Obyek-obyek wisata agro seperti
Meskipun
prinsip-prinsi disain ;
1.keseimbangan : simetris karena jika di tarik sumbu axisnya maka akan sama antara sisi kanan dengan sisi kiri.tetapi terlalu banyakpasangan yang sama dalam suatu komposisi dapat menjadikan komposisi itu monoton dan statis.
2.irama : statis karena bangunan tersebut memiliki pengulangan bentuk/garis dengan perletakan,jarak,dimensi yang sama.
3.vocal point : pada seluruh bangunan
4.skala : skala normal karena bangunan tersebut di buat dengan fungsional yang wajar serta ukuran pintu serta unsure lain dimana manusia bekeja menurut fungsi atau standart ukuran.
5.unity : keterpaduan dengan elemn penunjang yang alinnya seperti taman kecil di sekeliling rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar